BENTUK AKIBAT
PUKULAN GURU
https://www.google.co.id/search?q=membentuk+karakter+anak+didik&biw=1366&bih=641&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiV553T-IbNAhULto8KHfXiCzcQ_AUIBygC&dpr=1#imgrc=SKiU-QQhDvvXiM%3A
Pada
hakikatnya pendididkan karakter merupakan suatu sistem yang berupaya untuk menanamkan
nilai-nilai luhur warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
atau kemauan, dan tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut. Dalam
pelaksanaan karakter di sekolah, semua komponen sekolah harus dilibatkan,
termasuk kompenen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses
pembelajaran dan penilaian, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran,
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, atau kegiatan kurikuler,
pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan.
Dalam
pendidikan karakter ini, segala sesuatu yang dilakukan guru harus mampu
mempengaruhi karakter peserta didik sebagai pembentuk watak peserta didik, guru
harus menunjukan keteladanan. Segala hal tentang perilaku guru hendaknya
menjadi contoh peserta didik, misalnya, cara guru berbicara atau menyampaikan
materi, cara guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya. Tujuannya
adalah membentuk pribadi anak agar menjadi manusia yang baik, warga masyarakat
yang baik, dan warga negara yang baik. (bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=86)
Pak
Ahmad salah seorang guru di wilayah Kabupaten Grobogan telah memberikan teladan
bahwasannya pendekatan kepada anak guna mengetahui sifat dan sikap itu lebih
utama dari pada hanya sekedar memberikan materi pelajaran, karena dengan
mengenal anak lebih dalam maka bagi seorang guru bisa lebih leluasa menyampakan
tujuan pengajaran/pendidikan. “Guru tidak
hanya memberikan perintah, tapi harus menggunakan kasih sayang pada anak...”
tandas beliau. Bilamana di era sekarang cuma ada guru yang menggunakan sistem
pengajaran cuma perintah/memberikan tugas kepada anak/siswa yang dimana para
anak didik harus sibuk dengan tugasnya sedangkan sang guru cukup mondar-madir
di kantor, maka akan jadi bumerang kepad diri guru itu sendiri.
Majulah
guru-guru dan para pendidik, janganlah lemah semangat, teruslah berjuang dengan
daya upaya yang dipunyai sehingga tercipta masyarakat yang mempunyai pribadi
mulia, santun dan sayang pada sesama, menghormati yang lebih tua, pandai dalam
bidangnya, serta membanggakan semuanya.
Di negara kita banyak orang pandai/pintar tapi hanya digunakan sebagai bahan menipu yang lain, cari keuntungan sendiri yang dalam petuah jawa “golek senenge dewe lali karo liane tanpo miker tembe mburine”.
Di negara kita banyak orang pandai/pintar tapi hanya digunakan sebagai bahan menipu yang lain, cari keuntungan sendiri yang dalam petuah jawa “golek senenge dewe lali karo liane tanpo miker tembe mburine”.
No comments:
Post a Comment