udamasnilam.blogspot.com - Dunia ini sesuatu yang sangat menggoda manusia guna berlomba-lomba untuk memenuhi kehidupannya. Kemegahan, kekuasaan, kemuliaan dan sebagainya sangatlah menjadi target utama. Tapi semuanya itu tak lepas dari kuasa Tuhan sehingga dunia ini menjadi misteri tersendiri. Ada suka ada duka/ada tangis ada tawa semua silih berganti, ada miskin ada kaya ada pembeda yang berarti dunia penuh tantangan, penuh cobaan, semu fatamorgana, dan pasti binasa.
Firman Allah SWT (Q.S. Yunus: 3)
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي
سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ
مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ
رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur
segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali
sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu,
maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?"
Di sisi lain
kehidupan dunia dipandang sebagai jembatan menuju kehidupan setelah mati
(akhirat), tempat mencari amal kebajikan, tempat menimba ilmu
pengetahuan dan lain-lainya. Kesuksesan
manusia dalam meningkatkan mutu dan kualitas ilmu pengetahuannya memang
perlu untuk dibanggakan, namun kebanggan itu bukan untuk menjadikan
dirinya sombong, angkuh dan tidak tunduk kepada Allah. Manusia lebih
cenderung menyibukkan dirinya dengan kesuksesan duniawi, namun lalai
akan mengerjakan amal shalih.
"Bila kita MENCARI AKHIRAT maka dunia akan ikut, tapi bila kita MENCARI DUNIA jangan harap akhirat akan ikut."
Slamet Nurcahyono, 07-06-2016
No comments:
Post a Comment