Monday, June 27, 2016

Kesabaran Merobohkan Keangkuhan | Pendidikan Kita

udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita (News) - Sekian lama hidup dalam keterpurukan dan tekanan ternyata tidak juga menjadikan masalah bagi orang-orang yang mau berfikir cerdas, diakuinya akan semua kendala dalam hidup adalah sebagai ujian belaka. Namun kadang dari sisi lain banyaklah orang yang merasa gelisah bahkan mengambil jalan pitas guna mengakhiri penderitaannya. Jalan itu bisa berupa mencari pesugihan atau bunuh diri.

Memang terkadang lingkungan ada yang menganggap remeh dengan sekitarnya hanya karena ukuran materi belaka, ada yang berjalan dengan membusungkan dada, ada yang tidak mau menyapa, dan ada juga yang tidak mau melihatnya. Semua itu karena harta benda yang ada pada dirinya sehingga menutupi hati nurani.
Bicara dengan orang berada akan terasa menyiksa bagi orang tak mampu, karena akan selalu dikasih senyuman yang sinis dengan ungkapan meremehkan.

Kehidupan di dunia ini tidak abadai selamanya, sekarang berada di bawah dan besok ganti berada di atas. Namun bagi orang berada dan sombong lupa akan semuanya.Cukuplah usahanya yang menjadi andalan hidup. Kisah sang raja yang angkuh dan keja dalam sejarah Fir'aun toh juga berakhir dalam lalapan air laut.
Selagi keteguhan jiwa masih bertahta di dalam hati, maka usaha akan selalu di lakukan guna mencapai tujuan secara baik dan jujur walau hasil yang didapat sedikit.

Hinaan dan cercaan bagi para orang biasa dan papa akan menjadi batu sandungan untuk dirinya sendiri, karena orang tak punya sudah terbiasa dengan kesengsaraan dan kepedihan jadi bila mendapatkan umpatan dianggapnya akan seperti makan makanan harian. Sebaliknya jika orang berada dan sombong bila mendapat kritik (padahal membangun) pastinya akan marah dan timbul rasa dengkinya.

Kenyataan dalam hidup yang belum banyak diketahui adalah bila seseorang memandang remeh orang lain, maka dalam waktu dekat akan di alaminya juga dengan dianggap remeh oleh yang lainnya, entah itu berasal dari keluarga, sahabat atau atasannya. Parahnya jika seseorang sudah tahu tapi merasa masa bodoh dengan pengalaman macam itu.

Kunci utama bila manusia baik atau jelek dihadapan sesamanya adalah dengan cara melihat hubungannya kepada Tuhan YME. Jika hubungan itu baik maka dengan sesama akan ikut atau kena imbasnya. Bila tidak percaya coba tanya hati nurani anda, bagaimana kondisi sekitar anda? Tanya hati dan temukan jawabanya pada hubungan anda dengan TUHAN. (Sncy)


No comments:

Post a Comment