Sunday, May 14, 2017

PEKERJAAN YANG MENJADI TUNTUNAN HIDUP | Pendidikan Kita


udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - Bagaimana bisa kita untuk menjaga harta benda kita bila diberi harta benda banyak namun lupa akan siapa yang memberinya. Kebanyakan dari kita tentunya akan merasa bila harta benda yang kita punya saat ini adalah hasil jerih payah yang kita lakukan setiap hari dengan cara membanting tulang, mandi keringat, memeras otak hingga kadang lupa istirahat dan makan.

Ketika datang harta benda pada diri kita / harta bertambah pastinya juga kan mempengaruhi status dengan bertambahnya gaya hidup dan penampilan mulai ingin dilihat. Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebut dalam masyarakat. Gaya hidup juga sangat berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi.

Namun perlu kita ingat, siapa pemilik harta benda itu yang susungguhnya? dan untuk apa harta benda itu ada pada kita?
Harta benda itu sebenarnya adalah milikknya Allah SWT dan harta benda itu diberikan Allah kepada kita hanya karena mungki dari segi ibadah kita kurang jadi harus ditutup dengan harta benda itu dengan cara sodaqoh, infak, dll. Mungkin kita masih atau bahkan tidak pernah tahajud, atau puasa kita kurang, atau baca quran kurang, atau ta'lim juga tidak pernah, ......dll. Nah, maka inilah yang Allah lakukan kepada kita dengan memberi harta benda guna meningkatkan ibadah kita melalui itu agar tidak tertinggaldengan kaummuslim yang lain sehingga akhirnya mampu mencapai ridho Allah dan masuk kedalah surga-Nya.

Tukang parkir adalah contoh untuk kita, kenapa? karena tukang parikir sadar untuk semua harta yang ada di lingkungan kerjanya itu adalah titipan semua baik itu sepeda/motor/mobil. Dan yang lebih menyenagkan lagi tukang parkir bila kedatangan barang pasti disambut dengan senang hati dan bila barang tersebut diambil yang punya diberikannya dengan senyum.


Semoga bermanfaat dan mampu menggugah hati kita. aamiin.
Sncy.

Thursday, May 4, 2017

KA'BAH DAN MANUSIA | Pendidikan Kita

... 

udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - "Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur." (QS. Ibrahim: 37)

Nabi Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar, dengan kaki mungilnya yang pertama kali menyentuh sumber mata air zam-zam. Siti Hajar dan Nabi Ismail yang ketika itu ditinggal oleh Nabi Ibrahim ke Kanaan di tengah padang pasir, tiba-tiba banyak kedatangan musafir. Ada beberapa musafir yang memutuskan untuk tetap tinggal, namun ada juga yang beranjak pergi. Nabi Ibrahim yang datang dan kemudian menerima wahyu untuk mendirikan Ka’bah di kota tersebut.

Bila kita merujuk kepada QS 003 - AL IMRAN-096 


إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia".(QS. 3:96) jelas sudah bahwa yang membangun ka'bah itu bukan manusia melainkan ALLAH SWT dan itu juga berarti bahwa antara Ka’bah dan manusia itu lebih dahulu Ka’bah.
Ka’bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim yang terletak tepat di tempat Ka’bah lama yanghancur tertimpa dengan banjir bandang pada zaman Nabi Nuh.

Nah sudah tahu kan sebenarnya duluan mana antara Ka'bah dengan manusia adanya di dunia ini. Makanya jangan suka mengarang atau menerka atau mengira-ngira jawaban. Buka di Al Quran dan pasti ada jawabnya.
Semoga menjadikan ilmu manfaat dan bila berkenan bisa di share. 
(Sncy)

Monday, May 1, 2017

JANGAN SALAH PILIH TEMAN DALAM HIDUP | Pendidikan Kita

udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - "Semua menjadi diam dan bisu, tidak ada yang berbicara walau semua saling kenal...." ya begitulah sering kita jumpai akan kejadian seperti itu di masyarakat kita. Mereka akan lebih mementingkan apa yang ada pada dirinya sendiri daripada harus berbicara dengan orang di sisi kanan atau kirinya.

Siapa dan apa penyebab hal itu terjadi? ya, penyebabnya adalah mereka para orangtua yang kurang memberikan pengarahan kepada turunannya akan pentingnya komunikasi lewat mulu (berbicara). Penyebab akan situasi seperti ini tidak lain adalah Hand Phone (HP). Mari kita tengok bersama-sama akan orangtua atau remaja/dewasa yang ada disekitar kita, ndak usah keluar rumah bahkan di dalam rumahpun akan terjadi kebisuan jika sudah saling memegang HP.

Hal semacam ini menggambarkan bahwa dunia saat ini sudah mementingkan berdiam diri dari pada memperhatikan orang lain dan lingkungan. Buktinya jika ada siswa yang mengetahui sebuah kemungkaran di sekitarnya (siswa berbuat onar) namun bila ditanya BP atau gurunya pasti tetap akan bilang "maaf, saya tidak tahu"; belum lagi contoh lain dan tentunya banyak terjadi di masyarakat. 

Hal ketidakpedulian akan sekitar menunjukan kesan bahwa mulai lunturnya sebutan manusia sebagai mahluk sosial. Bila hal emacam ini terus dibiarkan maka akan terjadi apa pada masyarakat mendatang? marilah sama-sama ikut memikirkan dan memberi jalan keluar demi kelangsungan komunikasi yang baik dan sempurna.

Adanya telepon, televisi, komputer, radio, perangkat untuk memainkan videogame, atau VCD/DVD player adalah beragam media yang bisa membuat seseorang tak lagi ingin diganggu oleh orang lain. Sebenarnya, sindrom yang umumnya melanda kaum remaja yang disediakan fasilitas macam-macam media di kamarnya bisa saja melanda siapapun anggota keluarga di rumah, termasuk orangtua. 

Sebagaimana media memudahkan orang-orang yang berjauhan untuk saling bertemu atau kontak (melalui surat, telepon, email, facebook), sebaliknya media juga potensial untuk saling menjauhkan orang. Media yang diletakkan di kamar membuat si pemilik kamar betah berlama-lama di sana menggunakan segala media itu, dan akibatnya, sebagaimana dikatakan Hagen, seorang peneliti komunikasi, rumah menjadi tempat untuk hidup bersama, tetapi sesungguhnya orang-orang di dalamnya hidup terpisah.  

Hand phone. Satu media ini sudah membuat seseorang mengasingkan diri. Ia akan sibuk mengobrol atau meng-sms teman-temannya. Apalagi handphone sekarang ini makin canggih, tidak sekadar untuk menelepon atau meng-sms, tetapi juga mengirim gambar, video, bisa untuk radio, kamera, dan juga ber-internet. Jadi, satu media ini sudah mencakup berbagai media (bersifat multimedia).

Para ahli sangat menganjurkan agar komputer dan TV diletakkan di ruang publik di rumah, di ruang terbuka, bukan di kamar apalagi di kamar anak. Jika media-media ini diletakkan di ruang tertutup atau kamar, maka anggota keluarga akan mengakses media tersebut seorang diri, dan kemungkinan akan mengisolasi diri dari anggota keluarga lainnya. 

 Semoga dapat memberi pelajaran bagi kita.
(Sncy).