Thursday, April 27, 2017

OBATI MASALAHMU DENGAN INI | Pendidikan Kita

udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - Mengapa harus berkeluh kesah dalam menghadapi masalh hidup ini, ada cara yang sangat tepat guna menjalaninya. Hilangkan keluh kesah itu karena tidak akan menyelesaiakannya, bahkan sebaliknya akan semakin menambah angan-angan yang tidak karuan dan akhirnya membebani hidup.


Untuk setiap orang pasti pernah mengalami sebuah episode kehidupan yang sulit. Salah satunya menghadapi masalah besar yang membuat stress bahkan bisa jadi putus asa.
Namun, langkah pertama yang harus yakini adalah bahwa masalah besar itu adalah sebuah ujian dan ujian itu untuk kebaikan semua. Langkah awal yang sangat penting adalah penerimaan ini.
"Tiada seorang muslim tertusuk duri atau lebih dari itu, kecuali Allah mencatat baginya kebaikan dan menghapus darinya dari dosa" dan "Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan baginya, maka dia diuji (dicoba dengan suatu musibah)". (HR Bukhari).

Nah untuk lebih jelasnya dan lebih sempurnanya ikuti/klik OBAT MASALAH KITA
Semoga bermanfaat dan silahkan dishare bila mau menolong orang lain juga sebagai amal ibadah kita. (Sncy).

Wednesday, April 26, 2017

TEPAT DALAM MENERIMANYA | Pendidikan Kita



udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - Memang setiap individu mempunyai daya/kemampuan dalam berfikir yang berbeda-beda dalam menerima suatu hafalan. Janganlah dianggap remeh masalh hafalan ini, karena manusia hidup di alam ini semua tak lepas dari menghafal sesuatu yang pernah di alaminya.

Sebaiknya sebelum menghafalkan,  terlebih dahulu mengetahui bahwa hafalan itu mempunyai 4 (empat) sifat, yaitu :
1. ada orang yang cepat hafalnya (begitau disampaikan terus ingat) dan sulit lupanya. 
    Inilah yang bagus bagi manusia;
2. ada orang yang lambat hafalnya dan lambat lupanya; 
3. ada orang yang cepat hafalnya dan cepat lupanya; dan
4. ada orang yang lambat hafalnya dan cepat lupanya. 

hayo, anda pilih yang mana? 

Memang ada orang-orang tertentu setelah dia hafal lalu mau lupa susah. Nah jika anda ingin seperti yang demikian, maka harus mengikuti tata caranya, yaitu :

1. meluruskan niat saat mau belajar.
Umumnya kalau orang belajar itu niatnya ada dua, yaitu : instriktif (ke dalam/pribadi) dan ekstrinsik (ke luar/tujuan lain).
- bila niatnya untuk diri pribadi itu berarti belajar hanya untuk pengetahuan diri pribadi saja (pandai sendiri untuk dihafalkan saja)dan tidak mau ada orang lain tahu. 
- bila niatnya untuk tujuan lain misalnya  menuntut ilmu untuk mencari pekerjaan/ijazah, dengan kata lain menuntut ilmu sebagai jembatan.

2. lebih jelasnya dapat dilihat di sini

Semoga bermanfaat dan membantu anda, dan bila berkenan mohon untuk disahre.
(Sncy)
 

Monday, April 24, 2017

TERULANG LAGI | Pendidikan Kita




udamasnilam@gmail.com | Pendidikan Kita - Kasus yang muncul akibat pergaulan bebas di kalangan remaja semakin meningkat dimana-mana.Perilaku menyimpang dikalangan remaja atau yang biasa disebut dengan kenakalan remaja bentuknya bermacam-macam seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah. Bentuk-bentuk kenakalan yang demikian biasa disebut juga dengan pergaulan bebas. Bentuk kenakalan remaja itu sering kita jumpai di kalangan remaja saat ini baik di lingkungan kita maupun jauh dari lingkungan kita. Hal ini biasanya terulang lagi saat pengumuman kelulusan.


Sikap mental yang tidak sehat Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sahriramadan/masalah-pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja_56dd7183df22bd250f2b5ab5
Secara umum, kelompok remaja yang paling banyak mendapat dorongan seksual dari media cenderung melakukan seks pada usia 15 hingga 17 tahun 2 kali lebih tinggi ketimbang remaja lain yang lebih sedikit melihat eksploitasi seks dari media. Bahkan yang lebih parah lagi, anak Sekolah Dasar kelas 4 saja sudah mengenal pornografi. Mereka bermain internet di warnet dan membuka situs-situs porno. Bayangkan apa yang terjadi jika mereka sudah berusia 15 tahun? Maka tidak mengherankan kalau tingkat kehamilan di luar nikah di Indonesia melejit tinggi, hingga penyakit menular seksual (PMS) kini menjadi ancaman kesehatan publik.

Beginilah akibat pergaulan bebas para remaja :


1. Hamil di luar nikah dan si laki-laki lari dari tanggung jawab nya
2. Terkena penyakit menular seperti AIDS yang tak obatnya
3. Dosa besar kepada tuhan apa lagi du bulan ramadhan
4. Dikucilkan dari pergaulan teman dan masyarakat
5. Digerbek petugas keamanan(polisi,satpol PP,hansip dan lain-lain)
6. Di bunuh pacar sendiri, diperkosa dsb.
7. Ketagihan akan organisme dan berkembang ke tahap yang membahayakan
8. Awal dari kegiatan bodoh nomor 1 di atas
9. Susah mendapat jodoh ketika mau serius nikah
10. Berbohong kepada orang tua,keluarga,kerabat,teman,dsb.



 Saat remaja, orang-orang tentu mulai mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis, dan memiliki keinginan untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh mereka.
Pada masa pubertas, para remaja mulai mengalami perkembangan seksual. Kematangan organ seksualnya mulai berfungsi, baik untuk reproduksi (menghasilkan keturunan) maupun reaksi (mendapatkan kesenangan).
Jika Anda pernah menonton film Akibat Pergaulan Bebas, Anda pasti sudah tahu gelapnya kehidupan para remaja zaman sekarang.

Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mengajak orang lain untuk tidak taat, dirinya sendiri jauh dari ketaatan, kepalanya seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)


عن أبي أمامة قال :
إِنَّ فتى شابًا أتى النبيَّ صلى الله عليه وسلم فقال :

يَا رَسُولَ اللهِ ائْذِنْ لِي بِالزِّنَا،

فأقبل القوم عليه فزجروه وقالوا : مَهْ مَهْ! فقال : اُدْنُهُ، فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا

قال : فجلس،

Daripada Abi Umamah telah berkata:

Sesungguhnya seorang pemuda datang kepada Nabi SAW, seraya berkata:

“Ya Rasulallah, izin aku untuk berzina”.

Maka orang ramai pun berpaling kepadanya sambil menahannya, dan mereka berkata: “Jangan..jangan (Berhentilah kamu dari berkata sebegitu)”,

Maka telah berkata (Rasulullah SAW): “Bawakan dia dekat denganku”. Maka pemuda itu telah mendekati Baginda SAW.

(Abu Umamah) berkata: maka (pemuda itu) telah duduk (dekat dengan Rasulullah SAW).


قال : أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ ؟ قَالَ : لَا وَاللهِ جَعَلَنِيَ اللهُ فِدَاءَك،

قال : ولَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ،

قال : أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِك؟ قال : لَا وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ جَعَلَنِيَ اللهُ فِدَاءَكَ،

قال : ولَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ،

Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada Ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka”.

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada anak perempuanmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”
Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada anak-anak perempuan mereka”.

قال : أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِك؟ قال : لَا وَاللهِ جَعَلَنِيَ اللهُ فِدَاءَك ،

قال : ولَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ

قال : أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِك؟ قال : لا والله جعلني الله فداءك ،

قال : ولَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ،

قال : أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ؟ قال : لَا وَاللهِ جَعَلَنِيَ اللهُ فِدَاءَك،

قال : ولَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ،

Rasulullah SAW mula bersabda: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada Ibumu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada ibu-ibu mereka”.

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada anak perempuanmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada anak-anak perempuan mereka”.

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada saudara perempuanmu?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada saudara-saudara perempuan mereka”.

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada emak saudaramu (sebelah ayah)?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada emak-emak saudara (sebelah ayah) mereka”.

Rasulullah SAW bersabda lagi: “Adakah kamu suka itu (perbuatan zina) terjadi kepada emak saudaramu (sebelah ibu)?” Lantas pemuda itu menjawab: “Demi Allah, tidak! (Aku lebih sanggup) Allah jadikan aku tebusan (kematianku) bagimu!”

Rasulullah SAW menyambung: “(Begitulah juga halnya) orang ramai tidak suka hal itu (terjadi) kepada emak-emak saudara (sebelah ibu) mereka”.

قال : فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وقال : اللهم اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ.

فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلى شَيْءٍ.

Abu Umamah berkata: Maka Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas pemuda itu, lalu berdoa:

“ALLAHUMMAGHFIR ZANBAHU, WA TOHHIR QALBAHU, WA HASSIN FARJAHU”

"Ya Allah ampunkanlah dosanya, bersihkanlah/sucikanlah hatinya (dari memikirkan sesuatu maksiat), dan jagalah kemaluannya (dr melakukan zina)"

Selepas itu, pemuda itu tidak lagi memandang sesuatu (yg berupa maksiat (terutama zina), natijah maqbulnya doa Nabi SAW).

(HR Ahmad 5/256-257, Dinilai sahih oleh Al-Albani dalam Kitab Al-Silsilah Al-Sahihah 1/645).
(Sncy)


Sikap mental yang tidak sehat Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sahriramadan/masalah-pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja_56dd7183df22bd250f2b5ab5
Sikap mental yang tidak sehat Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sahriramadan/masalah-pergaulan-bebas-di-kalangan-remaja_56dd7183df22bd250f2b5ab5

Sunday, April 23, 2017

Cara Menyembuhkan Penyakit Ganas | Pendidikan Kita


udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita –Pada dasarnya banyak orang tahu berbagai penyakit yang diderita namun tidak tahu akan mencegahnya atau mengobatainya. Jenis penyakit dari yang kelas ringan sampai kelas berat sudah diketahui.
 

Mari kita fahami jenis penyakit yang berbahaya menurut fiqih. Sebenarnya penyakit dibagi dua bagian, yaitu :
1. Penyakit Fisik (disebut daa'un) dan obatnya adalah dawaa'.
Sahabat pernah mengadu kepada Nabi Muhammad SAW bahwa dirinya sakit fisik dan minta kepada Rosulullah SAW untuk di doakan.
Rosulullah SAW berkata "berdoa bagus tapi pergi ke dokter (thobib/tabib).
2. Penyakit Qolbu (disebut marodh). 
Jenisnya iri hati, sombong, dengki, dll. 


Bila teridentifikasi di lingkungan kita akan penyakit ganas ini (penyakit qolbu), kira-kira ada gejala pada diri kita atau keluarga atau kerabat mari kita tengok Al Quran sebagai obatnya. 
Lebih jelas dan akan lebih faham jika pembaca mau mengikuti penjelasannya di sini. Jangan biarkan rasa malas dan acuh untuk membukanya, karena akan benar-benar menyadarkan dan menyembuhkan penyakit kita.
(Sncy).
 

Saturday, April 22, 2017

Memiliki Empat Unsur Yang Harus Diciptakan Dan Dijaga | Pendidikan Kita


udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita – Persaudaraan yang terjalin yang dikarenakan sebuah kegiatan akan menjadikan persatuan yang mampu diandalka dan sulit buat dihancurkan. Keadaan yang menyenangkan maupun menyusahkan akan selalu dihadapi guna dirasakan bersama-sama.

Demikianlah yang dilakukan pengurus DKR Kwarran 11 15 03 Klambu dalam menyikapi fasilitas pemberian Kamabiran berupa sanggar Pramuka. Memang dulu Kwarran Klambu punya sanggar namun ukuranya kecil, alhamdulillah sekarang sudah mempunyai sanggar yang luas dan mampu digunakan untuk apa saja tanpa harus pinjam tempat lain jika mau digunakan sebagai acara besar.

Dengan bermodal kedisiplinan, bertanggung jawab dan kepercayaan yang dilaksanakan selama ini dengan tetap berpegang pada kode kehormatanm, tercapailah angan-anagn guna memiliki sanggar yang luas. Hanya sekarang perlu kesadaran dan kebersamaan dalam menjaga, merawat dan mengembangkannya dengan menciptakan kegiaan-kegiatan yang kreatif, inovatif serta menyenangkan untuk anggota Pramuka baik dari golongan Siaga, Galang, Tegak, Pandega serta Pembina.


Walau demikian dalam dunia kerja, akan selalu ada hal baru yang terjadi baik antara anggota dengan pimpinan/atasan atau bahkan antaranggota itu sendiri . Tak jarang pula yang terjadi adalah hal yang kurang menyenangkan. Persaingan, beda pendapatan atau gesekan lain sangat mungkin terjadi bahkan mampu menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Sebagai penyeimbang hal negatif tersebut, tentu diperlukan sikap yang bijak dari semua pihak. Secara sederhananya, yakni dengan menciptakan rasa kekeluargaan yang erat antar satu dengan yang lain. Masalah bisa saja terjadi, namun dengan rasa kebersamaan yang tinggi, maka semua masalah tersebut cepat atau lambat akan bisa teratasi.
Inilah salah satu peran penting mengapa kita harus menciptakan atmosfir kebersamaan di lingkungan kerja.

Ketika kita sudah merasa bekerja layaknya dengan keluarga sendiri, tentu rasa percaya itu akan muncul dengan sendiri. Dengan adanya kepercayaan tersebut pula, kita tidak akan merasa was-was menjalankan tanggung jawab yang dipercayaan pada kita, karena kita yakin rekan kerja akan selalu bekerja maksimal dan saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan.




 Kebersamaan memiliki empat unsur yang harus diciptakan dan dijaga oleh setiap individu yang tergabung didalamnya:
1. Sehati & Sepikir (Satu Visi)
Dalam sebuah organisasi akan terdapat banyak orang yang memiliki pendapat berbeda. Satu kepala satu ide, seribu kepala seribu ide. Namun jika ingin membuat kelompok kita kuat dan solid, maka selayaknya kepentingan bersama lebih diutamakan dari kepentingan pribadi. Tinggalkan perbedaan dan galang persamaan, akan mengantar organisasi kita dapat berjalan dg lancar.

2. Tidak Egois
Sudah bukan rahasia lagi jika manusia itu adalah "makhluk egois". Apapun yang tidak memiliki nilai tambah buat dirinya, kebanyakan tidak akan ada partisipasi yang dikeluarkan, bahkan dianggap tidak penting. Jika sifat ini ada dalam sebuah organisasi, bisa dipastikan organisasi tersebut hanya punya program tapi tidak ada kegiatan. Tidak ada yang mempelopori, karena semua menganggap apa yang mereka lakukan tidak ada imbal baliknya. Jika ingin memiliki organisasi yang solid, maka kita mulai utk belajar menurunkan Ego demi kepentingan bersama.

3. Kerendahan Hati
Organisasi akan memiliki anggota yang hegemoni (campuran). Terkadang ada sebagian anggota yang terlibat tidak memiliki keahlian dan pengalaman khusus, modal mereka hanya sekedar kerelaan demi memberikan sumbangsih. Maka selayaknya anggota yang memiliki usia lebih tua, pengalaman lebih matang, keahlian lebih tinggi, kondisi finansial lebih beruntung, untuk menekan rasa sombong dalam diri dan rela bekerja sama (sambil menuntun) dg anggota lainnya. Kerendahan hati akan menghindarkan kita dari rasa benci, iri hati dan timbulnya kelompok yang terkotak-kotak.

4. Kerelaan Berkorban.
Setiap individu dalam sebuah organisasi, akan memiliki sumbangsih yang bisa berbeda-beda. Ada yang menyumbangkan dana, pikiran, fasilitas, tenaga atau waktu. yang punya finansial lebih menyumbangkan dana utk transportasi dan konsumsi, sementara yang memiliki waktu menyumbangkan tenaga dan waktunya utk melaksanakan tugas. Perbedaan sumbangsih jangan sampai membuat gesekan negatif yang bisa berdampak pada perpecahan. Jika ingin bekerja bersama-sama, maka siapkan kerelaan untuk mau berkorban dan jangan pernah itung-itungan.



Jika setiap individu dalam sebuah organisasi memahami dan terus belajar untuk memenuhi 4 unsur diatas, maka lambat laun organisasi yang dikembangkan akan menjadi semakin kuat dan solid di kemudian hari. Kesadaran diri untuk menjadi insan yang lebih baik dan terus bertumbuh, akan sangat membantu proses perubahan diri.

Itulah sikap-sikap kolektifitas yang harus tertanam dalam hidup dan kehidupan dalam suatu masyarakat. Tatkala kita ingin menggapai tujuan yang mulia sejatinya kita harus melaksakan tujuan tersebut secara bersama-sama agar suatu persoalan sesulit apapun dapat diselesaikan secara bersama-sama. Semoga penggalan tulisan ini menjadi bahan bacaan untuk kita renungkan bersama-sama bahwasannya nilai kebersamaan (kolektifitas) sangatlah tinggi manfaat dan kegunaan yang bisa didapat dalam menggapai tujuan mulia.
(Sncy)