google pict
udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita - Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel (*) Itu adalah arti sebenarnya dari gula pasir.
Lain halnya dengan Tukul dalam mengartikannya kali ini.
Seperti hari-hari biasanya, selesai mengerjakan pembuatan teras rumahnya Tukul selalu membuat minuman es teh. Dalam membuat es teh selalu menggunakan banyak gula pasir, hal itu karena Tukul sangat suka manis. Kebetulan hari itu gula yang biasanya ia pakai habis, bersamaan dengan itu material bangunan buat terasnya juga habis sedangkan minatnya bangunan teras harus sudah jadi dalam 2 hari kedepan.
Lain halnya dengan Tukul dalam mengartikannya kali ini.
Seperti hari-hari biasanya, selesai mengerjakan pembuatan teras rumahnya Tukul selalu membuat minuman es teh. Dalam membuat es teh selalu menggunakan banyak gula pasir, hal itu karena Tukul sangat suka manis. Kebetulan hari itu gula yang biasanya ia pakai habis, bersamaan dengan itu material bangunan buat terasnya juga habis sedangkan minatnya bangunan teras harus sudah jadi dalam 2 hari kedepan.
Seketika itu Tukul menyuruh Ngatinah budheg (panggilan untuk Ngatinah karena ada gangguan pada telinganya yang agak budheg/tidak mendengar) pembantunya untuk belanja hal tersebut dengan rincian gula 1 kilo dan pasir 1 rit pasir. Tanpa panjang lebar Ngatinah pamitan kepada temannya Ngatini untuk belanja hal tersebut "Tini..., saya mau belanja dulu tolong nanti ursan belakang kamu urus dulu" katanya. Bergegaslah Ngatinah menuju ke toko karena takut kalau juragan Tukul marah. Sesampainya di toko Ngatinah tanya kepada penjual ditoko akan adanya kendaran kol yang biasanya di parkir. Sang pemilik toko segera mengeluarkan kendaraan kol tersebut, lalu belilah Ngatinag gula pasir sebanyak kol itu. Pada saat membayar uang yang dibayarkan ternyata kurang banyak sekali, karena ia cuma membawa uang 100 ribu, akhirnya dia bon/hutang di toko tersebut.
Bergegas Ngatinah pulang dan berangkatlah kol itu menuju rumah pak Tukul. Sesampainya di rumah gula pasir yang dibawa kol itu langsung dimasukkan ke dapur tanpa basa-basi dan tanpa sepengetahuan Tukul dan Ngatini karena lewat samping rumah. Kendaraan kol langsung melaju pulang setelah semua barang turun namun lewat depan rumah. Nah dari sini awal sebuah bencana terjadi.
Tukul dan Ngatini yang baru duduk-duduk di depan rumah memperhatikan bangunan yang hampir selesai itu melihat kol melintas. Mereka segera menuju ke dapur dan menemui Ngatinah, Tukul bertanya "Tinah..., sudah kamu belikan semua pesanan bapak, kalau sudah segera buatkan es teh buat bapak ya?". Ngatinah segera membuat es teh buat juragan Tukul, dan diantarkannya ke hadapannya. "Monggo juragan (ini tuan) es tehnya". Selang satu jam Tukul mau melanjutkan kerjanya lagi, namun dia urungkan karena pasirnya belum juga ada datang. Lalu Tukul menemui Ngatinah :
Tukul : "Tinah, mana pesanan pasirnya kok belum datang juga?"
Tukul : "Tinah, mana pesanan pasirnya kok belum datang juga?"
Ngatinah : "Iya pak, sudah dikirim kok dan itu ada di belakang semua"
Tukul : "La kamu tu gimana to, kerjanya kan di depan kok malah di taruh di belakang
(sambil berjalan ke dapur)
"Mana ?"
Ngatinah : "Itu pak, tadi kan beli 1 kol sesuai pesanan bapak, malah uangnya kurang dan saya hutang di toko itu. ini bon nya"
Tukul : "La kamu tu gimana to, kerjanya kan di depan kok malah di taruh di belakang
(sambil berjalan ke dapur)
"Mana ?"
Ngatinah : "Itu pak, tadi kan beli 1 kol sesuai pesanan bapak, malah uangnya kurang dan saya hutang di toko itu. ini bon nya"
Tukul : "La pasirnya ????!!!!!!"
"Masya Allah Tinah..., buat apa itu?" (tanya Tukul sambil keheranan)
mendengar suara yang keras dari juragannya Ngatini lari dari luar rumah dan mendekat guna ingin tahu apa yang terjadi.
Ngatini : "Ada apa pak?!"
"Masya Allah Tinah..., buat apa itu?" (tanya Tukul sambil keheranan)
mendengar suara yang keras dari juragannya Ngatini lari dari luar rumah dan mendekat guna ingin tahu apa yang terjadi.
Ngatini : "Ada apa pak?!"
Tukul : "Coba kamu liat itu tang ada di dlam karung, gua segitu banyaknya....terus buat apa?"
Ngatini : "ha...ha...ha........., Ngatinah-Ngatinah............!!! (tertawa terbahak-bahak sampai mual perutnya)
Ngatinah : "La tadi juragan bilangnya beli gula pasir kok, ya itu tak belikan. kalau ndak mau ya tak bawa pulang to buat THR nanti)
Tukul+Ngatini : "Semprul tenan kowe............." (sambil tertawa terbahak-bahak semuanya).
Semoga menghibur. (Sncy)