udamasnilam.blogspot.com. (11/06/2016) - Pada bulan Juni dan Juli disetiap tahunnya adalah sebuah waktu yang paling berharga, karena waktu-waktu semacam ini banyak dipergunakan oleh dunia pendidikan dari jenjang Paud, TK, SD, SMP, dan SMA guna mencari siswa didik baru. Bila sekolah itu sendiri tergolong sekolah yang faforit maka tidak begitu berat guna mendapatkan siswa baru.
Saran penulis kepada para guru SMA sederajat yang ingin menerima siswa baru jangan langsung ditentukan jurusan yang harus dipilih anak pada langkah awalnya. Karena bisa jadi akan menjerumuskan masa depan anak/siswa itu sendiri.
Adapun untuk orang tua janganlah tertipu dengan bisikan orang tentang suatu jurusan, kenali karakter si anak sebelum memberikan pilihan, karena sekali salah maka dapak besar akan terjadi pada nama baik keluarga dan juga dampak psikis bagi sang anak.
Jaman sekarang semua dimulai dengan uang atau bahasa kerennya segala sesuatu dapt dibeli dengan uang, seperti yang disampaikan salah satu orang tua/wali murid Bapak Sukarno (45) warga Desa Klambu Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan. Dikala menunggu hasil kelulusan siswa SMP beliau berkata "Jaman saiki yen pingin masuke anake nek SMA kudu cawis duit, bijine anak durung tentu iso gawe anak iku ono sekolah sing dipingini (jaman sekarang bila ingin masuk sekolah di SMA harus siap uang (suap lewat pintu belakang), karena kalau cuma mengandalkan nilai anak walaupun bagus tapi belum tentu bisa masuk disekolah yang diinginkan sang anak)". Memang tidak kita pungkiri bahwa disekolah ada istilah "Beli Bangku", hal ini adalah kata halus untuk istilah suap di dunia pendidikan.
Kembali lagi ke masalah jurusan, guru dengan cepatnya menentukan siswa masuk dalam jurusan program studi dengan melihat hasil nilai di Ijazah dan Rapot atau bahkan karena suap dari orang tua; sedang orang tua memaksakan kehendak dari egonya agar anaknya bisa masuk disekolah yang dimaksud dengan cara suap juga. JANGAN, JANGAN dan JANGAN lakukan itu wahai guru dan orang tua yang bijak, lihat anak/siswa itu sendiri. Mungkin dia mendapat nilai bagus di Ijazah karena saat ujian ada bocoran jawaban (itu bukan rahasia lagi) dan nilai rapot itu hanya buatan guru yang bisa diolah sendiri.
Alangkah baiknya jika sekolah dan guru menentukan jurusan program studi pada muridnya itu kala siswa naik kelas/tingkat karena dengan demikian guru sudah mengenal siswa dan dapat ditentukan diposisi jurusan yang tepat bagi siswa itu. Jangan salahkan siswa jika sekolah selau telat, bolos, nakal, ... Itu mungkin juga karena guru salah menempatkan anak secara dini diposisi jurusan yang dimana kemapuan anak/otak anak tidak bisa mengimbangi. Dan juga orang tua yang dengan egonya jangan mengeluh jika sering mendapatkan surat peringatan dan diundang di sekolah karena perlakuan anaknya.
Mari kita bersama mengembangkan anak bangsa dengan jalan yang benar sesuai karakter yang dimiliki anak.
Mari kita bersama mengembangkan anak bangsa dengan jalan yang benar sesuai karakter yang dimiliki anak.
Semoga bisa menjadi bahan perhatian dan renungan... Amin.
Slamet Nurcahyono
No comments:
Post a Comment