Tuesday, August 23, 2016

Kisah Nyata | Diriku Menjadi Budak Nafsu Dan Segala Cara Aku Upayakan Guna Memenuhi Nafsuku | Pendidikan Kita

udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita - Memanglah sangat menggairahkan akan pesona tubuh yang sangat indah, entah karena syetan atau emang karena murni kecantikannya aku tdak tahu. Yang jelas sekali ada kesempatan maka aku akan menggunakannya demi pemuaas nafsuku.

Ya, itulah aku. Aku selama ini menjadi budak nafsu, aku sadar bahwa pekerjaan PNSku bisa terancam hilang dan terancam kehancuran rumah tanggaku bila kelakuanku ini terbongkar. Namun harus bagaimana lagi, ibarat makan nasi...berhubungan badan dengan orang lain (selingkuhan) memang sudah menjadi kebutuhannku selama ini, aku tidak peduli mangsaku itu adalah anak pelajar (muridku sendiri) atau orang pasar atau ibu rumah tangga dan bahkan janda. 

Bila sudah terasa tinggi niat atau hasratku, aku akan segera memegang handpone guna menghubungi seseorang yang dimana bisa menjadi teman tidur dan pemuas nafsuku. Berbagai daya upaya aku lancarkan guna memberikan kepastian dan kepuasan kepada calon pemuas nafsuku dengan cara aku ajak jalan ke luar kota atau kemana buat belanja dan makan-makan, setelah jemu dan cukup maka aku akan ajak dia ke hotel atau tempat yang biasa aku gunakan untuk itu.

Bilamana yang menjadi sasarnaku adalah murid SMA maka aku akan berusaha mendekatinya atau membujuknya dengan belanja di mal dan aku janjikan kemudahan dalam pembayaran uang sekolah, bahkan uang saku aku suplai. Bila hal ini berhasil, maka aku pastinya akan mempunyai langganan yang siap aku pakai setiap saat. Senangnya lagi uangku terlalu banyak, jadi tidak cukup dengan 1 orang saja, bahkan hari ini aku sudah dengan langganan biasayan "Siti" (samaran), bisa jadi besok aku tempel dan aku tiduri juga temannya Siti. Oleh sebab itu aku selalu menjadi idola di lingkungan pekerjaanku (kantorku) karena kau selalu obral uang/materi kepada murid yang dimana andingnya buat mencari mangsa selanjutnya.

Walau aku sadar aku tahu kalau hal yang sering aku lakukan ini adalah sebuah pelanggaran dalam norma susila, namun nafsuku lebih dominan dalam pengaruhi fikiran ini. Memang terkadang aku juga berfikir ingin sudahi, namun bila sudah melihat para langganan melintas, oh......hasratku terus naik dan ingin, ingin, ingin terus melakukan hubungan intim.
Aku tidak tahu sampai kapan perlakuan ini akan berakhir, andai aku disuruh mengakirinya saat ini aku belum mampu, karena aku masih terlalu sayang untuk meninggalkannya. Semoga Tuhan selalu menuruti apa yang enjadi kemauanku ini.

Untuk masalah keluargaku, aku sudah cukupi mereka dengan materi yang ada jadi mereka dapat menggunakannya dengan semaunya. Andaikan aku pulang dan ingin melakukan hubungan dengan istri di rumah, rasanya kurang bergairah. Oleh sebab itu aku lebih suka dengan yang lain yang dimana akan lebih memuaskan dan menggairahkan.


No comments:

Post a Comment