udamasnilam.blogspot.com | Pendidikan Kita (News:17.23) - Sungguh sangat memprihatinkan benar suasana para masyarakat muda bangsa Indonesia sekarang ini, jika digali dan dicari siapa sumber atau dalang permasalahannya tidak lain adalah pemerintah negera sendiri. Negara terlalu termonopoli oleh para pakar-pakar polotik yang gaya bicaranya membuat kemakmuran, ketenteraman, dan kemajuan rakyatnya. Mungkin kata-kata mereka benar, tapi dalam kenyataannya sangatlah berbalik 180 derjat.
Sungguh miskin moral, miskin malu, miskin budaya dan miskin sejarah untuk masyarakat negara Indonesia sekarang ini. Masayarakat hanya dicekoki dengn suguhan tontonan yang setiap harinya hanya berbicara kekerasan dan kecerobohan, prosentasi pendidikan yang ada dari tontonan tersebut hanya 10% saja. Belum lagi dunia pendidikan yang dimana para guru hanya berlomba-lomba mencari sertifikasi dengan mengesampingkan tugasnya sebagai pendidik yang benar-benar berpotensi. Uang, uang, dan uang yang selalu menjadi sorotan pada era sekarang ini, lebih hebohnya masalah uang in selalu terjadi pada pejabat dari atasan sampai bawahan dan parahnya juga kepada para guru.
Dimana nama-nama pahlawan negara yang pernah berjuang buat merdekanya negara Indonesia ini? dimana lagu-lagu nasional dinyanyikan dengan baik dan benar? dimana bendera merah putih berada dan dikibarkan? dimana Pancasila diterapkan? DIMANA......????!!!!!!
Para pemimpin negara ternyata sudah mulai tidak peduli dengan hilangnya semua itu, hal ini terbukti dengan kejadian yang pagi tadi terjadi di suatu sekolah negeri ternama di kota Surakarta Jawa Tengah yang dimana ada pelaksanaan reuni. Para peserta tidak peduli dengan keberadaan bendera merah putih dipasan lebih rendah dari lambang sekolah, dan parahnya lagi dalam menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sang dirigen tidak hafal gerakan biramanya, dan para penyanyi (semua peserta) hanya mengumandangkan lagu tersebut dengan tidak hikmat dan bersenda gurau. Serendah itukah pendidikan para pemuda sekarang ini tentang rasa Cinta Tanah Air karena terbiasa oleh pergaulan dan tontonan-tontonan yang kurang mendidik tadi? PR buat para pemimpin negeri ini, dan menjadi tugas utama jika mau negara ini maju sebagaimana harapan para pejuan bangsa.
No comments:
Post a Comment